RSUD Singasana Gelar Forum Konsultasi Publik, Fokus pada Penguatan Layanan dan Pengembangan Fasilitas

Forum Konsultasi Publik yang digelar oleh RSUD Singasana.
Tabanan – RSUD Singasana menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) secara virtual melalui platform Zoom pada pukul 10.00 WITA. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tabanan, termasuk para kepala OPD, camat, kepala puskesmas, BPJS Kesehatan, perwakilan perguruan tinggi, dan pihak rumah sakit.
Forum yang dimoderatori oleh I Made Supardiyadnya dan Dewa Panca (RSUD Singasana) ini menghadirkan Direktur RSUD Singasana dr Doddy Setiawan sebagai pemateri utama.
FKP digelar sebagai bentuk pemenuhan kebijakan pelayanan publik serta sebagai ruang untuk menerima masukan, kritik, dan saran dari masyarakat terkait pelayanan RSUD Singasana. Direktur RSUD menegaskan bahwa partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam perbaikan mutu layanan kesehatan.
Dalam paparannya, dr Doddy mengulas sejarah dan perkembangan RSUD Singasana yang sebelumnya bernama UPT RS Nyitdah, dan resmi berganti nama pada 29 November 2022 melalui Peraturan Bupati No. 88 Tahun 2022. Saat ini, RSUD Singasana memiliki 118 tenaga SDM yang dinilai cukup namun masih perlu peningkatan, seiring dengan pengembangan fasilitas dan layanan yang tengah berjalan.
Pengembangan rumah sakit pada tahun 2025 akan difokuskan pada pembangunan gedung rawat inap, gedung hemodialisa, padmasana sebagai sarana ibadah, penambahan mobil ijasah, dan pengadaan alat kesehatan untuk layanan kedokteran umum.
RSUD Singasana juga terus berinovasi dalam layanan, dengan program unggulan seperti Kilau Singasana, Home Care Risti, LMS Pelita, Sesida Sesana, Pitrasi, Simars, serta layanan antar jemput pasien.
Dari sisi capaian, rumah sakit ini telah dinyatakan lulus akreditasi Paripurna pada 20 Juli 2023. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pun menunjukkan tren positif, dari 86,71 (baik) pada tahun 2023 meningkat menjadi 90,39 (sangat baik) di tahun 2024. Adapun hasil evaluasi keterbukaan informasi publik pada tahun 2024 memperoleh nilai 80,40 dengan kualifikasi Menuju Informatif.
Namun demikian, RSUD Singasana masih menghadapi tantangan dalam hal sarana dan prasarana, SDM, serta digitalisasi pelayanan kesehatan. “Meski begitu, prospek pengembangan dinilai cukup besar, mengingat luas lahan yang dimiliki, lokasi strategis di jalur wisata, dan tren peningkatan jumlah kunjungan pasien,” ujar dr Dody.
Ia menambahkan, bahwa kegiatan ini sejalan dengan program Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., melalui visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang diwujudkan lewat Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan, menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani (AUM).
“Kami juga mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi, saling mendukung, dan bekerja sama demi kemajuan Tabanan,” ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab, para peserta memberikan berbagai saran terkait peningkatan kompetensi SDM, kualitas pelayanan, dan fasilitas. Respon positif ini disambut baik oleh pihak RSUD sebagai kontribusi nyata masyarakat dalam pengembangan rumah sakit.
“Masukan yang diberikan akan menjadi landasan penting bagi kami dalam merealisasikan visi dan misi RSUD Singasana untuk menjadi rumah sakit unggulan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar dr Dody. (Tim)