Perkuat Pelayanan Publik, 98 Perangkat Desa di Tabanan Ikuti Bimtek Transformasi Desa Digital

WhatsApp Image 2025-10-25 at 04.51.51

Singasana – Pemerintah Kabupaten Tabanan terus mendorong percepatan transformasi digital di tingkat desa. Sebanyak 98 perangkat desa dari lima kecamatan di Tabanan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Bersama tentang Transformasi Desa Digital, yang digelar di Aula Obyek Wisata Pantai Soka, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg Barat, Jumat (24/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan perangkat desa dalam menghadapi era digitalisasi pemerintahan desa. Melalui bimtek ini, peserta diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi guna mempercepat pelayanan publik serta mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang lebih efektif, efisien, dan transparan.

Ketua Panitia kegiatan, I Gde Komang Restan Wisnawa, yang juga menjabat sebagai Perbekel Desa Delod Peken, menjelaskan bahwa peserta bimtek berasal dari lima kecamatan, yakni Kecamatan Tabanan, Selemadeg, Selemadeg Timur, Selemadeg Barat, dan Pupuan. Menurutnya, transformasi digital kini menjadi kebutuhan dasar dalam tata kelola pemerintahan desa.

“Transformasi desa digital bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan. Melalui kegiatan ini, perangkat desa diharapkan memahami konsep digitalisasi pemerintahan desa serta mampu mengimplementasikan layanan digital secara berkelanjutan untuk kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Restan Wisnawa.

Ia menambahkan, sebagai bagian dari penguatan kapasitas, peserta juga akan mengikuti Orientasi Lapangan (OL) ke Desa Ponggok, Kecamatan Polan Harjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah salah satu desa digital berprestasi nasional yang dikenal sukses mengembangkan potensi ekonomi dan pelayanan publik berbasis teknologi informasi.

Bimtek ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni I Gede Wayan Siswantara, Kepala Bidang Layanan E-Government Dinas Kominfo Tabanan, dan I Gusti Made Merta Putra, Pejabat Fungsional PSM Ahli Muda dari Dinas PMD Tabanan.

Dalam paparannya, Siswantara menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan Dinas Kominfo dalam membangun ekosistem digital yang inklusif.

“Digitalisasi desa harus dimulai dari peningkatan kapasitas SDM perangkat desa. Ketika SDM siap, maka inovasi layanan publik berbasis teknologi akan tumbuh dengan sendirinya,” jelas Siswantara.

Sementara itu, Merta Putra menekankan bahwa transformasi digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tata kelola yang baik, data yang valid, dan komitmen seluruh perangkat desa untuk terus berinovasi.

“Kunci keberhasilan transformasi digital adalah kolaborasi dan konsistensi. Desa harus berani berinovasi untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (tmc/piskp)

About The Author