Pemkab Tabanan Beri Apresiasi untuk Sanggar Madu Lingga dan BPK Wilayah XV dalam Penguatan Seni Baleganjur
Singasana — Suasana Sabtu sore di Wantilan Desa Adat Bedha dipenuhi aktivitas penuh semangat dan kebudayaan melalui kegiatan yang bertajuk “Manacika Yatra”, sebuah perhelatan budaya yang menggabungkan pementasan dan diskusi budaya. Acara persembahan Komunitas Budaya Sanggar Seni Madu Lingga ini digelar pada Sabtu (22/11).
Pembukaan acara berlangsung seremonial dipimpin perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, I Made Deyana, dan dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, serta bendesa adat Bedha. Antusiasme penonton memuncak ketika Bandrang Mas Juara 1 Lomba Baleganjur Ngarap dan Pendekar 25 UNHI sebagai Juara 2 tampil bersama. Pertemuan kedua grup ini sangat dinanti, mengingat keduanya belum pernah berhadapan langsung dalam kompetisi sebelumnya.
Memasuki sesi seminar, perhatian peserta tertuju pada para narasumber: I Dewa Putu Berata, S.Sn.; I Wayan Sudiarsa, S.Sn., M.Sn.; dan Anak Agung Gede Angga Mahendra. Pemaparan gagasan mereka disimak serius, disambung sesi simulasi oleh Pacet yang melibatkan penampilan Pendekar 25 UNHI. Interaksi spontan antara peserta dan narasumber menambah hangat suasana diskusi.
Dipandu moderator I Gede Putu Resky Gita Adhi Pratista, S.Sn., M.Sn., seminar yang dimulai sekitar pukul 19.00 WITA itu berlangsung Hingga pukul 23.30 WITA, peserta masih aktif mengajukan pertanyaan, sementara para narasumber tetap bersemangat merespons. Padatnya materi, kualitas pementasan Bandrang Mas dan Pendekar 25 UNHI, serta diskusi yang cair membuat peserta betah hingga lewat tengah malam.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, I Made Subagia, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami sangat mengapresiasi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV yang telah memfasilitasi Sanggar Madu Lingga, sehingga kegiatan penting seperti ini dapat terlaksana. Sinergi seperti ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan Visi Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani sebagaimana diarahkan Bapak Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M. Pemerintah Kabupaten Tabanan juga mengapresiasi Sanggar Madu Lingga yang telah sukses menggelar kegiatan yang sangat strategis untuk membedah perkembangan karya Baleganjur Ngarap. Kami berharap kegiatan seperti ini terus mendapat dukungan dari BPK Wilayah XV sebagai wujud kolaborasi demi kemajuan kebudayaan di Tabanan.”
Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV, I Made Deyana, juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan seminar tersebut.
“Ini merupakan periode ketiga pada tahun 2025 kami di BPK Wilayah XV memfasilitasi kegiatan serupa melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Di Tabanan terdapat lima sanggar yang semestinya mendapatkan fasilitasi program ini, namun hanya dua yang memenuhi persyaratan, salah satunya Sanggar Madu Lingga. Pelestarian kebudayaan di tengah gempuran teknologi harus dilakukan semakin massif. Kami siap berkolaborasi sesuai ketentuan yang berlaku demi memastikan tradisi tetap hidup dan relevan.”
Sementara itu Ketua Sanggar Madu Lingga sekaligus ketua panitia, I Putu Agustana, S.Sn., M.Sn., mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari Lomba Baleganjur Ngarap “Mepadu Arep” se-Bali yang digelar pada 8 November lalu.
“Juara 1 kami hadirkan kembali dalam seminar ini untuk membedah karya mereka bersama para narasumber dan peserta seminar,” ujarnya.
“Manacika Yatra” tak hanya menjadi ruang berbagi gagasan, tetapi juga momentum memperkuat kolaborasi, memperkaya pengetahuan, serta menjaga keberlanjutan kebudayaan Bali di era perubahan. (tmc/piskp)
