Bunda PAUD Kabupaten Tabanan Monitoring MPLS sebagai Bentuk Dukungan Wajib Belajar 13 Tahun, Khususnya Satu Tahun Pra-Sekolah

Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, S.H., M.M., monitoring pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di PAUD Taman Agustus dan SD Negeri 1 Dajan Peken, Senin (21/7).
Singasana – Bunda PAUD Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, S.H., M.M., melakukan kegiatan monitoring pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di dua satuan pendidikan, yakni PAUD Taman Agustus dan SD Negeri 1 Dajan Peken, Senin (21/7). Dalam kegiatan tersebut, Bunda PAUD didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan, Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan PAUD, serta jajaran staf dinas.
MPLS merupakan momen penting yang membentuk kesan awal anak terhadap dunia pendidikan. Bunda PAUD menekankan bahwa kegiatan MPLS harus dilaksanakan secara ramah anak, menghormati hak anak untuk mendapatkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, menyenangkan, dan penuh makna. “Pengalaman pertama murid baru sangat memengaruhi pandangan mereka terhadap sekolah. Maka dari itu, MPLS harus menggembirakan dan memuliakan anak,” ungkapnya.
Setibanya di PAUD Taman Agustus, Bunda PAUD disambut hangat oleh para guru dan siswa-siswi yang menampilkan tarian penyambutan dengan penuh antusias. Ia juga mengadakan kuis interaktif untuk anak-anak dan memberikan bingkisan bagi yang mampu menjawab dengan benar. Suasana yang ceria dan penuh semangat tersebut menjadi simbol pentingnya pendidikan yang menyenangkan sejak usia dini.
Dalam sesi dialog bersama guru dan orang tua, Bunda PAUD turut menyosialisasikan dua program utama, yakni wajib satu tahun pra-sekolah sebelum masuk SD dan penanaman 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Menurutnya, kedua hal ini menjadi landasan penting dalam membentuk karakter dan kesiapan mental anak-anak menghadapi pendidikan formal.
“Tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat jangan hanya dinyanyikan di sekolah, tetapi harus dijadikan kebiasaan sehari-hari. Ini adalah tanggung jawab bersama—bukan hanya sekolah, tetapi juga keluarga dan lingkungan. Karena dari kebiasaan sederhana itu, akan lahir anak-anak yang berkarakter hebat,” tutur Ny. Rai Wahyuni Sanjaya.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tabanan sangat serius mendukung kebijakan satu tahun pra-sekolah. Menurutnya, banyak anak yang langsung masuk SD tanpa pengalaman belajar di PAUD mengalami tantangan adaptasi, seperti menangis, ketakutan, atau enggan berpisah dari orang tua. Hal ini bisa diantisipasi dengan memberi mereka pengalaman belajar terlebih dahulu di PAUD.
“Mari kita dukung bersama dua hal penting: pertama, memastikan setiap anak mengikuti minimal satu tahun pra-sekolah; kedua, memastikan transisi dari PAUD ke SD berlangsung menyenangkan, tidak menakutkan. Lingkungan belajar harus sesuai dengan usia mereka, sehingga anak tidak merasa tertekan dan bisa menikmati proses belajar dengan gembira,” tegasnya.
Kegiatan monitoring diakhiri dengan kunjungan ke SD Negeri 1 Dajan Peken, di mana Bunda PAUD kembali menekankan pentingnya transisi yang mulus serta sinergi antara sekolah dan orang tua dalam membentuk karakter anak sejak dini. (tmc/piskp)