12 Inovator Terbaik Lolos ke Tahap Verifikasi Lomba Inovasi Daerah Jayaning Singasana 2025
Singasana – Ajang Lomba Inovasi Daerah Jayaning Singasana Tahun 2025 yang digagas Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) kini telah memasuki Tahap III (Verifikasi Inovasi). Dari total 55 peserta yang mengikuti penilaian Tahap II, sebanyak 12 peserta terbaik dari empat kategori dinyatakan lolos untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.
Kepala BRIDA Kabupaten Tabanan, I Gusti Made Darma Ariantha, S.STP., M.Si., menjelaskan bahwa penilaian Tahap II berfokus pada pembuatan video inovasi yang memuat penjelasan mengenai latar belakang, proses penjaringan ide, manfaat, dan dampak inovasi yang dikembangkan peserta. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, Dewan Juri menetapkan 12 peserta yang berhak melaju ke Tahap III sebagaimana tertuang dalam Surat BRIDA Kabupaten Tabanan Nomor 510.15/1081/BRIDA tertanggal 8 November 2025.
Adapun peserta yang lolos Tahap III untuk kategori SMP/Sederajat adalah Dewa Ayu Gede Indira Anandini Putri dengan inovasi MARS (Maggot Recycle School): Daur Ulang Sampah Organik Berbasis Maggot, Ni Putu Novi Suda Aryani dengan inovasi KECO-LIFE: Pemanfaatan Tanaman Kecombrang sebagai Solusi Ganda untuk Penanggulangan Erosi dan Ketahanan Pangan di Sekolah, serta Dewa Ayu Fanny Apriliani dengan inovasi BANANA PLASTIK “Biu Gedang Saba” untuk Masa Depan. Untuk kategori SMA/SMK/Sederajat, peserta yang berhasil lolos adalah Ni Putu Jeni Padma Gayatri dengan inovasi BONZALA (Abon Salak): Optimalisasi Hasil Panen Salak sebagai Produk Ikon Kuliner Tabanan, Ni Kadek Dinda Cantika Dewi dengan inovasi TAMAS (Tabanan Agricultural Monitoring and Analysis System), serta Ni Kadek Giyopani Santi Dewi dengan inovasi ECO BOKOR: Pemanfaatan Koran dan Kertas Bekas agar Memiliki Nilai Jual Tinggi.
Sementara itu, untuk kategori ASN (Aparatur Sipil Negara), tiga peserta yang melaju ke tahap selanjutnya adalah Ni Wayan Sri Yasmini, S.Pd., M.Pd. dengan inovasi SAHABAT SELSA (Sapa Hati Berbasis AI Teknologi di SMP Negeri 1 Selemadeg), Febrina Rachmawati, S.Pd. dengan inovasi SUNARI (Suara dan Aspirasi Murid), serta Ni Made Era Puspayani, ST., M.AP. dengan inovasi PEDULI (Program Edukasi Unit Layanan Disabilitas). Adapun kategori Komunitas Kreatif dan UMKM Desa, 3 nominatornya adalah I Gusti Ngurah Made Prabhaswara dengan inovasi Mesin Cacah Sampah Organik Bertenaga Surya sebagai Media Edukasi Energi Bersih Menuju Bali Emisi Nol 2045, I Made Sugianto dengan inovasi Pustaka Ekspresi: Inovasi Penerbitan Buku Berbasis Komunitas untuk Meningkatkan Literasi Desa, serta I Nyoman Widhi Adnyana, S.Kom., M.Pd. dengan inovasi SIKADEK (Sistem Informasi Kebencanaan Desa Kukuh).
Lebih lanjut, Darma Ariantha menjelaskan bahwa penentuan peserta yang lolos ke Tahap III dilakukan melalui sistem bobot nilai gabungan, yakni 60 persen dari hasil seleksi Tahap I dan 40 persen dari hasil penilaian Tahap II. “Integrasi nilai dilakukan dengan menghitung total nilai kedua tahap tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa para inovator yang terpilih memang layak untuk maju ke Tahap Verifikasi Inovasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, bagi tiga peserta terbaik di masing-masing kategori yang dinyatakan lolos Seleksi Tahap II, selanjutnya akan dilaksanakan Tahap Verifikasi Inovasi oleh Tim Juri. “Teknis dan mekanisme pelaksanaan Verifikasi Inovasi akan dijelaskan melalui technical meeting yang direncanakan pada Rabu (12/11) mendatang,” jelasnya.
Sebagai bentuk transparansi dan keterbukaan publik, hasil seleksi Tahap II termasuk daftar tiga peserta terbaik di setiap kategori serta hasil lengkap seluruh peserta dapat diakses melalui laman https://jaring-indah.tabanankab.go.id/lombainovasi2025
Melalui ajang Lomba Inovasi Daerah Jayaning Singasana ini, Pemerintah Kabupaten Tabanan berharap tercipta budaya inovasi lintas sektor, mulai dari dunia pendidikan, ASN, hingga komunitas desa, guna mewujudkan Visi Besar Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul, dan Madani. (tmc/piskp)
